TB NETBible YUN-IBR Ref. Silang Nama Gambar Himne

  Boks Temuan

Yeremia 8:18--9:1

Konteks
Ratapan atas Yehuda dan Yerusalem
8:18 Tidak tersembuhkan kedukaan yang menimpa diriku, hatiku sakit pedih 1 . y  8:19 Dengar! seruan puteri bangsaku minta tolong dari negeri yang jauh: z  "Tidak adakah TUHAN di Sion? Tidak adakah Rajanya a  di dalamnya?" --Mengapakah mereka menimbulkan sakit hati-Ku b  dengan patung-patung mereka, dengan dewa-dewa c  asing yang sia-sia? d  -- 8:20 Sudah lewat musim menuai, sudah berakhir musim kemarau, tetapi kita belum diselamatkan juga! 8:21 Karena luka puteri bangsaku hatiku luka; e  aku berkabung, f  kedahsyatan telah menyergap aku. 8:22 Tidak adakah balsam di Gilead? g  Tidak adakah tabib h  di sana? Mengapakah belum datang juga kesembuhan i  luka puteri bangsaku? 9:1 Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku jadi pancuran air mata 2 , j  maka siang malam aku akan menangisi k  orang-orang puteri bangsaku l  yang terbunuh!
Seret untuk mengatur ukuranSeret untuk mengatur ukuran

[8:18]  1 Full Life : HATIKU SAKIT PEDIH.

Nas : Yer 8:18-23

Kata-kata ini mengungkapkan kesedihan mendalam nabi atas dosa dan kebinasaan umat Allah. Dia terkoyak oleh kesetiaan kepada Allah dan ikatan mendalam dengan umat itu; dia demikian sedih sehingga ingin meninggalkan mereka untuk selamanya (Yer 9:2). Orang percaya mengalami kesedihan yang sama ketika menyaksikan anggota keluarga mereka hidup dalam pemberontakan terhadap Allah dan jalan-jalan-Nya yang benar. Mereka seolah-olah mengalami sendiri penderitaan Allah ketika menantikan malapetaka yang akan menimpa orang yang tidak mau bertobat.

[9:1]  2 Full Life : MATAKU JADI PANCURAN AIR MATA.

Nas : Yer 9:1-26

Yeremia terus mengungkapkan kepedihannya atas umat Allah yang memberontak serta penolakan mereka untuk bertobat dan dengannya lolos dari kemusnahan yang akan datang. Ia ingin menangis, tetapi kesedihannya terlalu dalam untuk air mata. Teriakan tentang kutukan, tuduhan bersalah, dan peringatan tentang hukuman yang tidak terelakkan diselang-selingi sepanjang pasal ini. Yeremia sering kali disebut "nabi yang menangis" (bd. Yer 14:17), ia menangis siang dan malam untuk umat yang terlalu keras hati sehingga tidak menyadari dekatnya malapetaka mereka; karena perasaan sedih yang amat hebat, secara tradisional Yeremia dianggap penulis kitab Ratapan

(lih. Pendahuluan kitab Ratapan).



TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA